Menurut
ayahnya, Peek sudah memiliki ingatan yang kuat sejak usia 16-20 bulan.
Ia membaca buku, mengingat isinya lalu mengembalikan buku-buku tersebut
dengan posisi terbalik ke rak untuk menunjukkan kalau ia sudah selesai
membacanya. Ia membaca satu buku dalam waktu satu jam, dan mengingat
nyaris semua yang ia baca, mengingat informasi yang sangat luas dalam
hal sejarah, literatur, geografi, angka, olahraga, musik dan tanggal.
Teknik
membacanya yaitu dengan membaca halaman kiri dengan mata kirinya dan
halaman kanan dengan mata kanannya, dengan cara ini ia bisa membaca dua
halaman sekaligus dengan rate 8-10 detik per halaman. ia bisa mengingat
isi 12000 buku.
Mungkin para pencinta fisika sudah tidak asing lagi dengan beberapa nama orang-orang jenius di bidang fisika seperti: Albert Einstein, Erwin Schroedinger, Max Planck, dan sebangsanya. Mereka memang merupakan orang jenius yang terlahir pada zamannya masing-masing. Tapi sekarang kita tak akan membicarakan mereka, karena yang akan dibahas kali ini adalah sesosok manusia SUPERJENIUS, dialah The Rain Man alias Kim Peek.
MASA-MASA AWAL KEHIDUPAN KIM
Kim dilahirkan pada tahun 1951 dengan ukuran kepala 3 kali lebih besar dibandingkan ukuran kepala bayi normal. Selain itu, Kim juga divonis menderita encephalocele, yaitu semacam luka di belakang kepala yang memperlihatkan sebagian otaknya yang menonjol keluar. Di usia tiga tahun, luka itu semakin meluas dan merusak sebagian otak Kim. Tahun 1983, Kim menjalani pemeriksaan X-ray yang berhasil menyibak keanehan yang terjadi di otak Kim, yaitu otak Kim hanya memiliki satu bagian! Dengan kata lain, otak Kim tidakterbagi menjadi otak kanan dan otak kiri layaknya orang normal.Kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, kemballi diperlihatkan bahwa setengah dari bagian otak Kim telah terpecah menjadi tiga bagian.
Berbagai
pemeriksaan itu tak juga memberikan keterangan mengenai penyebab
kejeniusan Kim, hanya penyebab ketidakmampuannya. Kim memiliki kelemahan
dalam hal motorik, bahkan untuk mandi dan menggosok gigi pun tak dapat
dilakukan seorang diri. Ketika Kim lahir, dokter memvonisnya sebagai
'anak terbelakang' atau 'cacat mental' dan ia menyarankan kedua orang
tua Kim untuk membawanya ke rumah perawatan. Namun pada saat itu Fran
dan istrinya membawa pulang Kim dan memperkenalkan Kim pada buku. Pada
usia tiga tahun, Kim bertanya pada Fran arti kata "rahasia". Sambil
bercanda, Fran menyuruh putranya itu untuk mencarinya di kamus. "Saat
itu ia belum bisa berjalan", kenangnya, "jadi ia merangkak ke arah
meja, mengangkat tubuhnya ke atas meja dan sekitar 30 detik kemudian ia
berseru 'ketemu!'" Saat berumur 4,5 tahun Kim sudah hafal 8 volume awal
dari satu set ensiklopedia yang ada di rumahnya. Bahkan, baru-baru ini
telah terungkap bahwa Kim dapat membaca 2 halaman buku secara
bersamaan dan meyerap isinya hanya dalam waktu 10 detik! Hebatnya lagi
informasi yang ia peroleh tadi tak akan dia lupakan. Menakjubkan!
Selain
kemampuan menghafal dan aritmatika yang jauh d iatas rata-rata, Kim
juga mencintai musik dan belajar memainkan piano pada Dr. April Greenan
dari Universitas Utah. "Dia mempunyai kemampuan bermusik yang fenomenal
dan lebih dari sekedar menghafal", Ujar Dr.Greenan. "Bila Kim
mendengar sebuah simfoni saat dia kecil, dan kemudian mendengarnya lagi
pada usia 53 tahun, ia langsung dapat mengetahui bila terdapat
kesalahan kecil pada permainan musik itu."
KEJENIUSAN SEORANG KIM PEEK
Sesungguhnya
apa yang dikatakan dokter yang membantu kelahiran Kim ialah benar,
bahwa Kim bukanlah merupakan seorang autis jenius, tapi lebih tepat
disebut pria dengan keterbelakangan mental yang superjenius. Karena
seorang yang jenius biasanya memiliki kemampuan luar biasa dalam 3
bidang. Tetapi Kim, sang superjenius, memiliki kemampuan yang sangat
hebat setidaknya di 15 bidang yang berbeda! Hal ini disebabkan karena
kemampuan menghafal 12000 buku, memprediksi cuaca dan memiliki
kemampuan bermusik layaknya Mozart!
Tak
ada orang lain di dunia ini yang memiliki kapasitas otak seperti Kim
Peek. Badan Antariksa Amerika (NASA) pun tertarik menggunakan berbagai
peralatan canggih, seperti brain imaging dan data fusion techniques,
untuk menemukan rahasia di balik kemampuan otak Kim yang mengagumkan.
Ketika Kim ditanya mengenai pendapatnya mengenai langkah yang akan
diambil NASA, ia pun menjawab, "Itu yang terbaik." Mengapa dia bisa
tahu segalanya? "Karena saya punya rasa cinta yang besar pada semua
yang saya lihat,"ujar Kim. Sulit untuk berbincang-bincang dengan Kim.
Pikirannya mampu berpindah-pindah dengan kecepatan tinggi. Namun dengan
bantuan Fran, Kim selalu dibimbing untuk kembali pada topik
pembicaraan semula.
Dalam
sebuah pembicaraan umum, seorang bercerita bahwa ia dibesarkan di kota
Cirencester. "Itu adalah nama kamp orang Romawi, Corin," sahut Kim.
"Corinium," ujar orang tersebut seraya membetulkan pernyataan Kim.
Tetapi belakangan, setelah dicek ulang, Kimlah yang benar. Karena
orang-orang Romawi mengambil nama Corinium dari bahasa Keltik, Corin.
Sumber : slowbos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar